Power Take Off (PTO) adalah sebuah sistem yang digunakan untuk mengambil daya atau tenaga dari suatu mesin kendaraan dan menyalurkan tenaga tersebut ke peralatan tambahan. Cara kerjanya, PTO dipasangkan pada poros engkol atau transmisi mesin, sehingga mendapatkan poros keluaran tambahan, kemudian tenaga putar dari poros ini disalurkan untuk menggerakkan peralatan tambahan, misalnya pompa air, pompa hidrolik, generator listrik, dan lain-lain.
Keuntungan menggunakan PTO adalah mengoptimalkan tenaga dari mesin utama tanpa perlu menambahkan mesin tambahan, sehingga mesin menjadi lebih produktif sekaligus efisiensi di sisi biaya.
Contoh penggunaan PTO dalam kehidupan sehari-hari: PTO digunakan untuk menggerakan pompa air di kendaraan pemadam kebakaran, kompresor AC (air conditioner), pompa hidrolik yang digunakan untuk memutar mixer beton, mesin pemotong rumput, atau pengiling padi.
Sejarah perkembangan Power Take Off (PTO)
Konsep dasar Power Take Off (PTO) muncul pada masa revolusi industri, ketika mesin uap mulai digunakan secara luas dalam industri manufaktur. Pada saat itu, para insinyur mulai berpikir tentang cara untuk memanfaatkan daya mesin uap secara lebih efisien dan fleksibel. Penerapan awal PTO ditemukan pada mesin-mesin uap yang digunakan di pabrik-pabrik tekstil.
Munculnya traktor pada awal abad ke-20 memperluas pemakaian PTO ke sektor pertanian. PTO dipasang pada traktor untuk menghubungkan berbagai peralatan pertanian, seperti bajak, cultivator, dan mesin panen, langsung ke poros engkol traktor.
Selama Perang Dunia II, PTO digunakan secara ekstensif pada kendaraan militer seperti tank dan kendaraan pengangkut. PTO digunakan untuk mengoperasikan winch, kompresor, dan peralatan lainnya yang diperlukan dalam operasi militer.
Setelah perang, PTO semakin banyak digunakan dalam berbagai industri, termasuk konstruksi, pertambangan, dan kehutanan. Perkembangan teknologi hidrolik juga memberikan kontribusi besar terhadap peningkatan fleksibilitas dan efisiensi sistem PTO.
Macam-macam Tipe PTO
Power Take Off (PTO) umumnya dikategorikan berdasarkan tempat pemasangan atau sumber tenaga kendaraan yang diambil. Di Indonesia, PTO yang umum digunakan pada kendaraan truk adalah:
- PTO Flywheel, yaitu PTO yang mengambil tenaga dari poros engkol dan dipasang antara mesin dan transmisi. Poros keluaran dari PTO ini secara otomatis berputar ketika mesin kendaraan dinyalakan. Keuntungan menggunakan PTO Flywheel adalah tenaga yang besar.
- Rear-engine PTO atau lebih dikenal dengan sebutan PTO tempel, adalah PTO yang dipasang di bagian belakang mesin. Sama dengan PTO flywheel, PTO ini mengambil tenaga dari poros engkol mesin. Bedanya PTO tipe ini dipasang di sisi atas belakang mesin, ditempel pada bagian yang memang telah disediakan oleh pabrikan kendaraan.
- Side-mount PTO atau PTO Transmisi, dikenal juga dengan sebutan PTO Window mengambil tenaga dari transmisi. Sesuai namanya, biasanya PTO ini dipasang pada bagian samping kanan/kiri transmisi.
Pabrikan kendaraan biasanya menyediakan built-in PTO atau PTO yang telah terpasang pada kendaraan sebagai option untuk customer mereka. Namun jika built-in PTO tidak tersedia, maka customer memerlukan PTO yang dibuat oleh pihak ketiga.
Salah satu perusahaan yang berkecipung dalam pembuatan PTO adalah CV Cahya Buana Teknik (CBT). CBT telah berpengalaman selama 12 tahun dalam hal pembuatan PTO, mulai dari PTO untuk truk ringan seperti Mitsubishi Canter, Hino Dutro, Isuzu NMR, hingga truk besar seperti Fuso Fighter FN62 dan UD Quester. PTO CBT terbukti handal dan telah digunakan untu berbagai keperluan, seperti mixer beton, kendaraan pemadam kebakaran, hingga manhauler.